Fisiologi Kehamilan Trimester Ketiga

 Ini merupakan periode di mana perempuan bisa meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri dalam Fisiologi Kehamilan Trimester Ketiga
Trimester Ketiga berlangsung dari kehamilan minggu ke-29 hingga bayi lahir. Ini merupakan periode di mana perempuan bisa meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri dalam persalinan yang akan datang.
Trimester ketiga merupakan periode ketika perempuan mulai banyak mengalami perubahan dan rasa tidak nyaman selama kehamilan. Misalnya, sukar untuk menemukan posisi yang nyaman sewaktu tidur; lebih sering mimpi ihwal kehidupan. Mimpi ihwal kehilangan bayi atau melahirkan mati merupakan olahan psikologi bawah sadar dari akhir yang tidak diperlukan dan merupakan jalan untuk membawa rasa takut ini ke permukaan. ( Baca juga : Fisiologi Kehamilan Trimester Pertama dan Fisiologi Kehamilan Trimester Kedua )

Perubahan Fisik

Terjadinya perubahan terutama pada berat badan, akhir pembesaran uterus dan sendi panggul sedikit mengendor menjadikan calon ibu sering kali mengalami nyeri pinggang.
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan biasanya perempuan mengalami kontraksi Braxton hick – uterus mengeras dan kontraksi menyerupai “mencoba berjalan” untuk lahir. Kondisi ini hanya akan berlangsung selama 30 detik dan beberapa perempuan tidak mengacuhkannya. Bila bayi turun ke dalam pelvis sekitar 36 minggu, calon ibu mungkin mulai merasa lebih nyaman dan napasnya menjadi lebih muda.

Waktu Bebas

Seringkali pada kehamilan 32 minggu, banyak pegawai perempuan resah antara berhenti bekerja atau meneruskan kerja hingga waktu kelahiran bayinya tiba. Beberapa perempuan secara kreatif mencoba hobi gres atau membaca buku meskipun sebelumnya tidak punya waktu untuk melakukannya.
Sebelum datangnya bayi merupakan waktu dimana pasangan bisa berbuat segala sesuatu dan kesempatan terakhir menikmati waktu luang bersama.

Ikatan Dengan Fetus

Dengan lebih banyak waktu luang memungkinkan perempuan memiliki kesempatan menghabiskan waktu  memikirkan bayinya. Ini merupakan bab penting dalam proses ikatan dengan fetus. Sampai usia 6 bulan, telinga fetus telah sepenuhnya berkembang dan sejumlah calon orangtua mencoba untuk menstimulasi bayi yang belum lahir dengan membaca, musik, dan bicara dengan janinnya.

Anak Lain

Selama trimester ketiga, pasangan yang telah menjadi orang bau tanah sebelumnya harus mempesiapkan anak lain dan juga bayi yang akan lahir. Anak kecil perlu persiapan dengan hati-hati dan sensitif jika mereka akan menjadi seorang kakak.

Anak-anak harus dibiarkan merasa terlibat dalam kehamilan, mungkin dengan menaruh tangannya ke perut ibunya ketika perut menjadi lebih besar untuk mencicipi tendangan bayi.

Anak tunggal yang biasanya menikmati perhatian dari kedua orangtuanya bisa merasa di kesampingkan, karenanya bisa menarik diri – sebagian anak kecil yang gres bisa berjalan kembali pada tingkah laris menyerupai bayi lagi. Seperti tidak bicara lagi atau memakai popok bayi, untuk menarik perhatian orangtua mereka.

Persiapan Praktis

Menjelang simpulan kehamilan banyak perempuan mengalami “naluri menciptakan sarang”, ketika mereka mencicipi energi dan minatnya yang tiba-tiba untuk mempersiapkan rumahnya bagi bayi yang akan hadir.

Memastikan bahwa kamar anak sudah siap dan membeli perlengkapan bayi ( menyerupai daerah kereta dan pelbet ), ketika inilah calon ibu harus melakukannya alasannya calon ibu masih memiliki banyak energi. Untuk mencegah kelelahan, perempuan harus mencoba mempersiapkannya dengan bertahap. Ini juga penting bagi calon ayah biar turut terlibat sehingga ia juga siap terhadap perubahan yang akan terjadi.

Keputusan Bersama

Calon orangtua harus menciptakan keputusan penting bersama – contohnya menentukan nama bayi. Mereka harus mencari satu nama yang disepakati bersama yang cocok untuk anak sepanjang hidup. Untuk banyak orang, sebuah nama membangkitkan kesan khusus atau tabiat dan calon orang bau tanah mengharapan nama yang mereka pilih cocok untuk anaknya.

Pada ketika ini, pasangan bisa mendiskusikan bersama dalam membagi kiprah mengurus anak kelak. Calon ayah mungkin perlu berbicara dengan atasan ihwal kemungkinan rencana kiprah sebagai ayah, sehingga suatu waktu mereka bisa tinggla dirumah membantu psangannya sesudah kelahiran bayinya.

Khawatir

Ketika waktunya sudah bersahabat biasanya untuk pertama kali calon orangtua akan merasa khawatir dan ketakutan ihwal hal yang akan dialaminya; calon orangtua untuk keduakalinya dengan pengalaman kelahiran pertama yang sukar, juga bisa menjadi khawatir.

Umumnya kekhawatiran calon ibu waktu melahirkan pertama kali yaitu apakah mereka akan bisa menahan nyeri dan apakah mereka akan kehilangan kontrol dan berteriak atau buang air besar. Mereka juga merasa sangat khawatir ihwal apakah perlu di episiotomi.

Sukar untuk dibayangkan kontraksi menyerupai apa yang akan dirasakan, dan walaupun dibantu dengan penjelasan, tidak seluruhnya sesuai dengan pengalaman yang sesungguhnya. Kekhawatiran lain termasuk keraguan sebagai naluri ibu dan cemas ihwal tidak tahu bagaimana mengurus bayi.

Persiapan Rencana Kelahiran

Mendapatkan banyak informasi yang benar banyak pilihan untuk membantu pasangan supaya percaya diri menghadapi pengalaman yang akan dialami dan lebih bisa mengendalikan diri. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk: apakah pasangan lebih suka melahirka ( partus ) di rumah sendiri atau di rumah sakit, apakah calon ibu ingin memakai obat penghilang rasa sakit selama kelahiran dan apakah bayi yang akan lahir akan disusui.

Penting untuk pasangan mempersiapkan diri terhadap fakta bahwa ada hal-hal yag tidak diperlukan yang harus dipikirkan.

Pelajaran Mengasuh Bayi

Wanita bisa sangat membutuhkan bacaan ihwal kehamilan dan kelahiran dan mereka lebih banyak membaca  untuk mempelajari bagaimana mengurus bayi yang gres lahir. Sayangnya, jika mereka telah memiliki bayi, hanya ada sedikit waktu untuk membaca. Trimester simpulan merupakan waktu yang sempurna untuk mendapat pengalaman mengurus bayi dari anak seorang teman.

Menuju Persalinan ( Partus )

Wanita bisa kecewa jika tanggal persalinan yang mereka harapkan meleset dan masih tidak ada tanda-tanda  akan melahirkan.  Hanya sekitar 5% bayi yang lahir sempurna dengan waktu perkiraan. Wanita bisa depresi jika kehamilannya berlangsung lebih usang dari perkiraan.

Tanda yang positif bahwa kelahiran sudah dekat,  yaitu adanya “ tanda “ berupa terlepasnya sumbat mukus yang menutupi leher rahim ( cervix ) selama kehamilan. ‘Tanda’ itu bisa berupa cairan bening, bisa bercampur darah, ini sebagai tanda bahwa kelahiran sedang dimulai dalam 12 hari kedepan. ( Baca juga : Bayi lahir Terlalu Dini ? Baca Selengkapnya )

Comments