Saat Berbuka Puasa, Jangan Eksklusif Makan Besar!

saat berbuka puasa jangan eksklusif makan besar Saat Berbuka Puasa, Jangan Langsung Makan Besar!
healthynesia.blogspot.com – Setelah sekitar 13 jam menahan lapar maupun haus sebab berpuasa tidak jarang menciptakan seseorang kalap ketika berbuka puasa. Setelah minum air putih seteguk saja, kemudian eksklusif tetapkan untuk mengonsumsi makanan besar yaitu nasi beserta lauknya.

Apakah Anda juga demikian? Apa yang dirasakan kemudian? Pernahkah tiba-tiba perut terasa mual atau justru terasa sakit? Apabila jawabannya iya atau pernah mengalaminya maka bisa jadi lambung dan usus Anda kaget. Karena sesudah kosong sekitar 13 jam tiba-tiba eksklusif bertemu dengan makanan berat.

Adapatasikan lambung dan usus

Sudah niscaya sesudah berpuasa, akan terasa sangat lapar dan haus. Namun eksklusif mengonsumsi makanan berat bukanlah hal bijak yang bisa dilakukan terus menerus.

Mengutip dari detikhealth dikatakan sebenarnya ketika berbuka sebaiknya diawali dengan makanan maupun minuman yang ringan terlebih dahulu. Hal ini disampaikan dr. David Fadjar Putra, MS, SpGK yang menuturkan ketika perut eksklusif diisi makanan besar biasanya bisa menjadikan rasa mual. Itulah mengapa sebaiknya berbuka dengan makanan dan minuman yang ringan biar lambung maupun usus tidak kaget.
  • Lambung dan usus memerlukan proses pembiasaan terlebih dahulu. Misalnya berbuka dengan air hangat atau air teh anggun hangat. Tidak perlu terlalu banyak, cukup sekitar satu gelas saja.
  • Kemudian bisa makan buah-buahan. Salah satu buah yang direkomendasikan sangat baik dikonsumsi ketika berbuka yaitu pisang. Buah ini memang mempunyai kemampuan lebih cepat bisa menggantikan tenaga yang hilang ketika puasa. Pisang juga mempunyai indeks glikemik yang tinggi sehingga sempurna dikonsumsi sesudah seharian puasa. Hindari buah yang menjadikan gas menyerupai nangka dan durian.
  • Bisa juga dengan mengonsumsi kurma, bukan yang manisan namun buah kurma sebenarnya. Kemudian bisa ditinggal untuk melaksanakan sholat maghrib terlebih dahulu. Sehingga lambung mempunyai kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang ditemuinya sesudah cukup usang kosong.
Nah, sesudah itu gres mengonsumsi makanan berat dengan mengunyahnya secara perlahan. Itupun sebaiknya perlu mempertimbangkan hidangan yang akan dikonsumsi.

Menurut dr. Nurul Ratna Manikam sebaiknya hindari makanan pedas maupun asam. Termasuk bersantan kental. Makanan ini bisa memicu asam lambung naik secara mendadak. Termasuk buah maupun sayuran yang bisa menjadikan gas. Seperti buah mangga, nangka dan durian. Sementara untuk sayuran menyerupai kubis dan sayuran berserat berangasan lainnya terutama pada belahan batang sayur. Perbanyak konsumsi air putih untuk mengganti cairan yang hilang selama menjalankan puasa.

Comments